Selamat malam dunia...
Lagi lagi aku menyapamu dunia.
Ku nikmati pagimu nan cerah di hari ini,meski keadaanku masih saja begini.Menyeruput secangkir kopi sudah cukup untuk membuat nestapa ini reda.Begitu nikmat hidup yang begini,bercumbu mesra menikmati fajar pagi berdua dengan secangkir kopi.Seakan hanya aku,kopi dan kamulah yang menjadi saksinya bahwa aku sedang hangat menikmati hiruk pikuknya kehidupan.
Semerbak aromanya mampu membuatku terlupa pada kemiskinan ini.Menjadi penghangat jiwa,walau kenyataannya aku masih saja berada dalam zona derita.
Wahai dunia...
Bisakah kau beritahukan padaku,bahwa di luar sana tak ada lagi iblis bertopeng yang menyamar menjadi malaikat tak bersayap yang sedang mengambil secara kasat mata jatah para kaum miskin.Dan bisakah kau beritahukan padaku dunia,bahwa bumi sedang berbahagia melihat penghuninya bercanda tawa tanpa bebunyian berasap itu lagi.
Dunia oh dunia...
Indahnya kehidupan ini.Menikmati sejuknya angin sepoi di bawah pepohonan nan rindang,sambil melihati gedung-gedung pencakar langit yang seakan membuat mataku silau.
Coba saja aku bisa masuk kedalam gedung itu,pasti dapat ku lihat di setiap meja di atasnya terdapat secangkir kopi,sejuknya angin dari tetepian tembok itu pasti bisa ku rasakan.
Oh dunia...
Mungkin kenestapaan ini tak terlalu lama bersemayam dalam hidupku,jika aku bisa menikmati secangkir kopi di temani alat pengetikan itu.Menaiki mesin beroda empat,sambil membawa oleh-oleh untuk sanak saudara.
Oh dunia...
Biar saja secangkir kopi ini menopangi kayu yang lapuk yang menjadi penghangat jiwa ku sekarang.
Selamat malam dunia !
Bicara tentang masa lalu,gue ingat pada waktu gue masih nge-gebet cewek antagonis di masa Putih biru-biru.Gue sempet bikin puisi buat dia,saat gue baca sempet gue mikir "ternyata dulu gue puitis banget" .Nih puisi gue buat gebetan gue di masa Putih biru-biru > Cinta atau matematika Di posting oleh Fauzi Achmad pada 02:13 AM, 06-Jun-13 Cintaku padamu bagaikan " PI " dalam sebuah rumus matematika yang berarti suatu ketetapan,tapi cintaku padamu tidaklah seperti " GRADIEN " yang berarti kemiringan suatu garis. Cintaku bukan pula seperti " JARI - JARI " yang bersifat setengah dalam suatu lingkaran,namun cintaku bagaikan " DIAMETER " yg bersifat utuh dlm sbuah lingkaran. Cntaq juga bkan pula seperti " SKALA " yg berarti suatu pengukur,tapi melainkan seperti bentuk " BOLA " yg tidak dapat di ukur dan tak terhingga. Puisi itu gue ambil di blog gue yang jadul.Sebenernya puisi itu udah lama gue buat,
Comments
Post a Comment