Hahaha...
Aku pikir hari ini aku begitu aneh.
Aku tertawa bukan berarti aku gila, cuma buat menghapus lara nasib ku ini saja.
Aku bingung,aku siapa?
Mungkin khayalan ini terlalu tinggi, entahlah aku bingung dengan keadaan ini.
Masih belum tau aku ini siapa?, aku ingin bahagia walau saat ini aku masih berada dalam zona derita.Salahkah aku begitu?.
Hahaha...Agak lucu memang,seorang anak miris punya dompet tipis keadaan ekonomi kritis mau kuliah di kampus tempat para artis.Hah...Rumit memang jika keinginan ini di biarkan bebas berkeliaran sampai ke kejauhan sana.
Dan aku masih bertanya Aku siapa?, lalu aku harus tanya pada siapa?. Sedang rumput yang bergoyangpun seakan menyalahkan aku terus menerus.Aku berkata begini katanya gak mungkin, aku berkata begitu katanya gila ya kamu, aku berkata yaudah lalu kenapa mereka bilang jangan menyerah.
Masih menjadi pertanyaan dalam diriku, Aku siapa?
Wayyy...Mulai ngantuk,karna memang seharian ini aku lelah mencari jawaban dari pertanyaan itu.
Zzzzz...lanjutin besok aja nyarinya !
Bicara tentang masa lalu,gue ingat pada waktu gue masih nge-gebet cewek antagonis di masa Putih biru-biru.Gue sempet bikin puisi buat dia,saat gue baca sempet gue mikir "ternyata dulu gue puitis banget" .Nih puisi gue buat gebetan gue di masa Putih biru-biru > Cinta atau matematika Di posting oleh Fauzi Achmad pada 02:13 AM, 06-Jun-13 Cintaku padamu bagaikan " PI " dalam sebuah rumus matematika yang berarti suatu ketetapan,tapi cintaku padamu tidaklah seperti " GRADIEN " yang berarti kemiringan suatu garis. Cintaku bukan pula seperti " JARI - JARI " yang bersifat setengah dalam suatu lingkaran,namun cintaku bagaikan " DIAMETER " yg bersifat utuh dlm sbuah lingkaran. Cntaq juga bkan pula seperti " SKALA " yg berarti suatu pengukur,tapi melainkan seperti bentuk " BOLA " yg tidak dapat di ukur dan tak terhingga. Puisi itu gue ambil di blog gue yang jadul.Sebenernya puisi itu udah lama gue buat,
Comments
Post a Comment