“Ton...Toniii...” teriak seorang cewek beberapa meter dibelakang gue. Spontan gue menoleh dan dengan sedikit berlari Rano menghampiri gue yang diikuti Salma dibelakangnya. Gue balik badan dan tersenyum. Gue berhenti. Mereka mendekat. “Semangat banget lo, mentang-mentang!!” ujar Rano terengah-engah. Gue diem. “Heh...belajar gila apa ini anak, ditanya cuma nyengir doank jawabnya” selak Salma “Kesambet setan gagu kali si Toni...” “Kayaknya sih, No. Eh, No, gue masih sebel nih sama Pak Bintarto, pelajaran Sejarah, gue dikasih 75 di raport. Pelit banget tuh guru. Peli pelit pelit!!” cerocos Salma “Serius lo dapet 75? Nilai Sejarah gue 70 kok...padahal kan elo yang nyontek ke gue....heheh..” “Ughhh...cengengesan lo, yang ada elo nyontek ke gue. Betewe, makasih ya, Ton.” “Terima kasih, Brader” “Apa sih lo semua...rese” jawab gue sambil memasang dasi. “Siap, Profesor!!” selak Rano “Toni Wicaksanaaaaaaaaa!!” teriak Salma seperti MC pertandingan tinju. “Eniwei, libura